About me

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Instagram: @dewikusumapratiwi Facebook: https://www.facebook.com/dewi.kusumapratiwi

Selasa, 20 Februari 2018

Tentang Rasa Part Akhir



Hingga kelulusan pun tiba. Semua siswa SMP Rati lulus. Saat perpisahan, Rati masih sedikit berharap ditemui Adi dan dibalas perasaannya. Namun nihil. Rati yang tadinya bercita-cita masuk SMA favourite di kota Solo, tiba-tiba ditawari ayahnya, “Mau pindah ke Jakarta atau gak? Di dekat tempat tinggal ayahnya ada SMA favourite juga. Tanpa ragu, Rati menerima tawaran ayahnya. Ia berniat move on dari semua kenangannya selama di SMP.

Di SMA, Rati tetap berprestasi. Hingga ia lulus dengan nilai cemerlang lagi dan masuk ke Universitas favourite di Indonesia. Ia mengambil jurusan Kedokteran. Ia sangat bersungguh-sungguh dalam belajar hingga lulus tepat waktu dan melanjutkan studi S2 di luar negeri. Di sana ia bertemu dengan jodohnya. Mahasiswa S2 Teknik Elektro yang kini satu kampus dengannya. Sebelumnya, mahasiswa itu mengambil program studi S1 Teknik Elektro di Institut terbaik di Indonesia. Akhirnya mereka menikah setelah sama-sama wisuda.

Sedangkan Adi, setelah lulus SMP ia berhasil masuk SMA favourite di Solo. Ia memang berjuang keras untuk bisa masuk SMA itu supaya bisa bertemu dengan Rati lagi. Namun ternyata Rati malah pindah ke Jakarta. Setelah lulus SMA, ia mengambil program D3 Akutansi. Kini ia sudah menjadi PNS di Jakarta. Ia masih berharap bisa bertemu dengan Rati lagi saat ia merasa sudah sukses seperti sekarang.

***

Adi dan Rati sama-sama membuka email dari tempat berbeda. Ada satu pesan yang di CC untuk mereka dari teman lamanya, Putri.
"Adi, Rati, aku mau minta maaf kepada kalian. Hari itu, Adi mengajakku ketemuan untuk mencari tahu apakah pesan di radio itu adalah pesan Rati kepada Adi. Sebetulnya Rati pernah cerita kalau memang benar adanya. Namun aku berbohong kepada Adi. Sejak kelas VIII, saat kita bertiga satu kelas, aku mulai suka sama Adi. Selama ini aku iri sama Rati karena dia punya semuanya. Prestasi, perhatian guru-guru dan temen-temen, bahkan Adi. Tapi sampai sekarang aku masih merasa bersalah, harusnya aku fair sama kalian. Maafkan aku."

Adi kesal membaca pesan itu. Ia hanya menutup laptopnya dan pergi ke caffe di lantai bawah kantornya untuk memesan kopi. Tiba-tiba ia mendapatkan notifikasi email lagi melalui Hp-nya. Ada balasan pesan dari Rati.
"Hai Put, apa kabar kamu? Semoga selalu dalam kebaikan dan kemudahan ya. :-) Gak papa kok Put. Aku udah menghapus semua kenangan di radio itu. Aku sekarang udah nikah loh, sama temen almamater S2 ku di Jerman. :-) Doakan kami langgeng ya. Aku bahagia banget sekarang. :-)"

Hati Adi begitu hancur. Ternyata selama ini yang ia inginkan seharusnya bisa ia miliki. Selama ini ia terlalu pengecut, banyak ketakutan, dan kekhawatiran. Gengsi, takut ditolak. Dan ternyata ia juga salah meminta bantuan kepada orang lain. Namun, kini wanita yang diinginkannya telah menghapus kenangan tentangnya dan telah menjadi milik orang lain. Tak ada kesempatan lagi untuknya.

#day29 #30DaysWritingChallenge #30DWjilid11 #fiksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar