Senja, ada yang berkata bahwa warna jingganya menenangkan jiwa. Ia selalu dinanti oleh setiap manusia, untuk kepentingan yang berbeda-beda. Ada yang menikmatinya di pantai, ada yang menantikannya di Masjid, dan ada pula yang merindukannya bersama orang tercinta.
Namun aku pernah takut kepada senja. Kala itu, kita tergabung dalam tim pendakian Gunung Gede-Pangrango lewat jalur Salabintana di mana engkau kenjadi ketuanya. Jalur Salabintana adalah sebuah hutan yang berada di punggungan bukit menuju puncak Gunung Gede. Tidak seperti jalur pendakian semestinya (via Gunung Putri dan Cibodas), Salabintana adalah medan yang cukup bahaya. Kita harus melewati punggungan bukit yang selalu menanjak, memanjati akar pohon, dan melewati jurang. Kala itu dalam kondisi hujan deras, yang membuat Medan menjadi licin. Selain itu di sana terdapat banyak sekali Pacet di sepanjang perjalanan yang tak jarang menyerang kita yang melewatinya. Dan kita harus tetap waspada jika bertemu dengan bintang buas yang masih berkeliaran. Macan kumbang, ular cobra, dan lain sebagainya.
Targetnya, senja kita harus sudah sampai di Alun-Alun Surya Kencana. Sebuah sabana luas yang dipenuhi dengan bunga edelweiss yang dapat dijadikan sebagai tempat camping. Selain indah, Surya Kencana tentu lebih aman. Namun saat senja, perjalanan kita baru separuh. Kondisi lapangan memang tidak selalu sama dengan rencana perjalanan yang kita buat. Kita ada masalah dengan administrasi yang membuat start perjalanan kita tertunda beberapa jam, hujan yang membuat jalanan menjadi licin sehinga kita harus berhati-hati, dan salah seorang anggota tim yang sakit sehingga memperlambat perjalanan.
Senja kala itu menjadi senja yang paling menakutkan. Saat senja, perjalanan kita masih separuh lagi. Hutan yang gelap, medan yang berat, menjadi pelengkap rasa yang pekat. Lebih mengkhawatirkan lagi saat itu kamu dan tim kecilmu masih terpisah, entah seberapa jauh. Kamu harus mengurus surat izin masuk terlebih dahulu dan membiarkan kami berjalan duluan. Ada rasa takut dalam hati ini. Takut jika kita tak akan bertemu lagi. Entah aku yang celaka, atau kamu.
#day18 #30DWC #30DWCjilid11 #duahatidarigedepangrango
Tidak ada komentar:
Posting Komentar