About me

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Instagram: @dewikusumapratiwi Facebook: https://www.facebook.com/dewi.kusumapratiwi

Rabu, 21 Februari 2018

Di Sekolah Itu Saya Hijrah

Di Sekolah Itu Saya Hijrah

Jangankan memakai jilbab, memakai baju panjang saja saya enggan sekali. Artis-artis di sinetron dan film menjadi kiblat saya dalam berpakaian. Di tahun 2000an, saat itu saya masih ABG, marak sekali artis perempuan yang memakai baju you can see atau rok mini. Menurut saya, gaul ya seperti itu dan yang memakai baju panjang atau malah berhijab itu cupu.

Kebetulan saya sekolah di suatu SMP negeri di Jawa Tengah yang masih jarang sekali ada yang mengenakan hijab. Pelajaran agama Islam di sekolah tersebut pun tidak mengajarkan kalau hijab itu wajib bagi perempuan. Bahkan saat itu yang memakai hijab dipandang aneh, sok alim. Sebagian ada yang dibully tidak pantas karena akhlaknya belum sempurna.

Alhamdulillaah, saat SMA saya diajak ayah pindah ke Jakarta dan bersekolah di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Meskipun gedung sekolahnya kecil, namun di sana saya belajar banyak hal. Tidak hanya pelajaran sekolah, namun juga pelajaran agama. Karena kecilnya gedung sekolah saya juga jadi bisa mengenal banyak teman seangkatan dan kakak kelas. 

Awalnya saya mengikuti ekskul dance, majalah sekolah, dan paduan suara. Namun suatu hari ada kakak kelas yang mengajak ekskul Rohis. Sulit sekali mereka mengajak saya bergabung dalam ekskul rohis karena dulu saya sangat antipati dengan rohis dan orang-orang berhijab karena di mata saya mereka itu cupu dan kudet. Namun Allah memang menakdirkan saya tersesat di jalan yang benar. Di semester 2, Rohis sekolah saya mengadakan kegiatan bernama Bimbingan Da'i Remaja. Berat memang namanya dan tentu saya tidak berminat mengikutinya. Namun ada seorang kakak kelas yang begitu intens mendekati saya dan mengajak dengan mengiming-imingi liburan di puncak. Acaranya di puncak selama 5 hari.

Saya pun berpikir, 5 hari nginep di villa, makan 3x sehari, hanya bayar 50.000. Saya pun akhirnya ikut. Di sana saya digembleng oleh kakak-kakak yang baik. Selain dibiasakan untuk tilawah, tadabur Al Quran dan mengikuti kajian, kami "dipaksa" untuk selalu memakai hijab selama 5 hari itu. Setelah selesai acara, ada beberapa teman saya yang awalnya belum memakai hijab kemudian jadi pakai. Sedangkan saya belum. 


Suatu hari saya diajak untuk ikut mentoring. Karena iming-imingnya banyak teman dan tutorial gratis maka saya ikut. Dari sana secara tidak langsung dan tidak sengaja saya belajar agama. Dan suatu hari saat temanya hijab, saya jadi tahu kalau hijab itu wajib bagi muslimah baligh. Lalu saya pun galau dan bertanya sana-sini hingga akhirnya memakai hijab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar