http://dewikusumapratiwi.blogspot.com/2015/05/dari-para-sahabat-untuk-achmad-arbi.html
Tulisan ini aku buat untuk seseorang yang sedang minder, yang sedang diuji. Data diambil dengan metode kepo (baik ke sumber utama maupun temen deketnya) secara acak dan terpisah sejak +- 1.5 tahun yang lalu, serta buka-buka sendiri raport dan piagam tanpa izin. Mungkin tulisan ini ada yang bersifat subjektif.
Tulisan ini aku buat untuk seseorang yang sedang minder, yang sedang diuji. Data diambil dengan metode kepo (baik ke sumber utama maupun temen deketnya) secara acak dan terpisah sejak +- 1.5 tahun yang lalu, serta buka-buka sendiri raport dan piagam tanpa izin. Mungkin tulisan ini ada yang bersifat subjektif.
Ia dilahirkan di sebuah
kota metropolitan yang menjadi ibukota dari negara Indonesia sekitar 24 tahun
yang lalu, tepatnya tanggal 23 Mei 1991. Anak kedua dari dua bersaudara. Hidup
bersama sebuah keluarga sederhana. Punya mama dan ayah yang bijaksana. Dididik
mandiri sejak kecil. Meskipun cowok, tapi udah terbiasa mengerjakan pekerjaan
rumah seperti nyapu, ngepel, cuci piring, dan bantu mama masak. Apalagi mama
pernah beberapa kali buka warung makan dan catering. Udah terbiasa jadi kurir
makanan buat pelanggan-pelanggan mama. Sangat menikmati hidup dan gak pernah
gengsi.
Masa SD
Badannya kecil banget,
cebol, susah makan apalagi sayur, pemalu, cengeng, takut sama hantu, suka takut
diculik kalong wewe, gak berani mandi dan di rumah sendirian, suka main bola
sama temen-temen sekitar rumah, sebelun krismon sering diajak ayah jalan-jalan
dan kuliner makanya jadi punya hobi itu sampai sekarang, sering dikasih mainan
bekas temennya yang kaya, suka ngaji dan shalat jama'ah di masjid, pernah
diomelin mama setelah ketauan guntingin baju-baju mama pas ngambek gara-gara
ditinggal mama pergi, sering jahil sama kakak, pernah ngebuang sekresek mainan
kakak pas lagi kesel sama kakak. Pernah ada 2 orang cewek yang ngasih kado dan
surat cinta pas SD. Dengan polosnya, kado dan surat-surat itu, abis dibaca
langsung dibuang.
Sekolah di SD
Percontohan di daerah Palmerah, Jakarta Barat. Sepanjang SD selalu dapet
rangking 3 besar dan jadi ketua kelas. Full beasiswa. Juara I lomba cerdas
cermat IPA tingkat Jakarta Barat. Juara II lomba cerdas cermat IPA tingkat DKI
Jakarta. Juara II lomba puisi. Juara I lomba rebana tingkat Jakarta Barat.
Sering perform di acara-acara daerah sekitar. Pernah tampil marching band di
kecamatan, walikota, dan beberapa kali menang lomba.
Lulus SD dengan
cemerlang dan masuk SMP Negeri terbaik DKI Jakarta tanpa tes. Pas
temen-temennya sibuk nyari sekolah, dia cuma ikut mondar-mandir.
Masa SMP
Masih cebol. Mulai
berani jahil sama temen-temennya. Pernah digosipin sama cewek gara-gara suka
ngebully cewek itu sampai nangis. Pernah dikirimin salam sama cewek lewat
majalah sekolah, cewek itu bilang kalau ngefans, akhirnya jadi dibully
temen-temen seangkatan. Pernah disamperin adhek kelas cewek yang ditemenin
seorang temen seangkatannya, tapi malah kabur. Masa SMP masih seperti robot
yang belum mengenl rasa suka.
Sekolah di SMP Negeri terbaik DKI Jakarta. Juara
umum se-SMPN 75 Jakarta selama 3 tahun berturut-turut. Pernah ikut pelatihan
OSIS transparan pofesional. Diamanahi jadi ketua OSIS. Pernah menjadi
perwakilan SMP untuk lomba ceramah di Pesantren Kilat bersama Persatuan Guru
Agama Islam DKI Jakarta. Peserta OSN Fisika. Juara II lomba cerdas cermat
Bahasa Indonesia tingkat Jakarta Barat. Juara I lomba cerdas cermat Agama Islam
tingkat DKI Jakarta.
Masa SMA
Sekolah di SMA Negeri
terbaik Jakarta Barat. Pengen masuk SMA Negeri terbaiknya DKI Jakarta, tapi gak
diizinin orang tua karena jauh dari rumah, padahal nilai UANnya tinggi. Lolos
seleksi OSN Fisika sampai tingkat DKI Jakarta. Juara harapan II lomba cerdas
cermat nuklir di BATAN. Juara harapan I lomba cerdas cermat Fisika di UP. Juara
III lomba nasyid. Aktif di rohis (Rohani Islam) dan KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja). Berperan aktif di berbagai acara, menjadi panitia di berbagai acara
sekolah maupun acara DKI Jakarta. Diamanahi jadi wakil I Ketua OSIS. Deket sama
temen-temen rohis, aktivis, dan akademisi. Mulai mengenal islam lebih dalam.
Jauh dari pacaran. Masih rajin bantu mama nyari uang sepulang sekolah. Dapet
beasiswa full sejak masuk SMA. Mulai belajar mandiri finansial, mencari
penghasilan tambahan dengan ngajar private. Dapet masalah dan ujian berat dalam
keluarganya sampai pernah down. Tapi alhamdulillaah, tetep bisa lulus dengan
cemerlang dan masuk fakultas terbaik di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan
beasiswa penuh (kuliah, tempat tinggal, uang makan) selama 4 tahun.
Masa Kuliah Sarjana
Di SMA, tinggi badannya
mulai bertambah sehingga bukan tergolong cowok cebol lagi. Di tingkat I kuliah,
tinggi badannya makin bertambah karena rajin olahraga. Tapi badan tetep kecil.
Mulai doyan makan, bahkan "pemakan segala" semenjak jadi anak
perantauan. Dapet beasiswa full selama 4 tahun, lanjut dengan beasiswa studi
dari alumni sampai sekarang. Kadang-kadang miris hidupnya. Pas uang beasiswa
habis, tepung di kulkas kosan pun digoreng polos untuk jadi santapannya. Pernah
juga makan nasi sama garem doang.
TPB (tingkat I) masih
rajin belajar sehingga dapet IP cumlaude. Aktif di agenda-agenda beasiswanya.
Turut mengurus kelasnya. Aktif di berbagai acara rohis kampus. Ikut kaderisasi
unit mahasiswa pecinta alam, dapet banyak bekal berharga dari sana. Pernah
survival di hutan selama 2 minggu hanya berbekal bahan makanan berupa garam.
Turut aktif di unit koperasi mahasiswa, unit kebudayaan, unit kerohanian, dan
Kabinet (BEM). Sering jadi tukang jualan untuk menggalang dana.
Pas tingkat II dan
tingkat III, mulai dapet amanah-amanah
non akademik yang porsinya lebih berat. Beberapa kali jadi ketua dalam
beberapa agenda kampus, baik prodi / himpunan, beberapa unitnya, maupun
kabinet. Pernah diamanahi jadi ketua badan pengurus salah satu unit kebudayaan
dan ketua acara gabungan alumni SMA se-DKI Jakarta. Detail-detail kegiatannya
aku gak hapal dan saat itu gak terlalu kenal sampai tingkat IV. Pernah ikut
lomba penelitian dan karya tulis sampai lolos tingkat nasional. Keaktifannya di
berbagai organisasi, baik prodi maupun terpusat, dalam kampus maupun luar
kampus membuatnya banyak memiliki teman. Punya hobi jalan-jalan dan kuliner.
Paling seneng jalan-jalan ke alam. Seiring dengan kebutuhan hidupnya (sejak
tingkat II) yang semakin meningkat, mulai nyari penghasilan tambahan dengan
ngajar private anak SMA. Suka kuliner sendirian pas lagi bosen. Maklum jomblo.
Pernah suka sama seseorang, seorang aktivis, model dan hijaber cantik dari
fakultas favourite di salah satu kampus favourite lain. Pernah dapet
"kode" juga tapi saat itu belum kepikiran nikah dini. Target nikah
minimal usia 25 tahun. Dan berprinsip untuk tidak pacaran sehingga gak bereaksi
apa-apa.
Cuek, tapi kata temen-temennya, fansnya banyak (puluhan) selama di kampus. -_- Beberapa ada yang diketahui sendiri karena mereka berani ngomong langsung, ada yang pernah nembak lewat ibunya, beberapa lagi ada yang lewat pihak ketiga, ada
yang ngode lewat medsoc, kebanyakan yang curhat lewat temen-temennya dan parahnya sebagian bocor, serta entah yang mana lagi. Gak pernah bangga tapi malah
takut. Takut dibenci karena menolak.
Pernah mimpi lulus 4
tahun cumlaude tapi gagal. Type "yes man" saat dapet amanah. Kalau
megang amanah selalu loyal. Seringkali keloyalannya mengorbankan diri sendiri
(akademik). Tapi sadar diri bahwa akademik berantakan bukan karena amanah non
akademik, melainkan karena memang males belajar aja.
Mulai taubat pas
tingkat IV, saat amanah-amanah non akademiknya sebagian besar sudah selesai.
Saat itu mulai berani menolak tawaran amanah-amanah baru. Sempet down karena di
tingkat IV masih ngambil mata kuliah tingkat II. Lalu bertemulah dengan
jodohnya yang merupakan sumber semangat baginya. #piiiiih (maksudnya yang
membuatnya harus mau repot) :3
Sampai pada tahun akhir
(semester ini), digunakan sebaik-baiknya untuk memperbaiki akademik, belajar,
dan mencari pengalaman. Meskipun telat lulus, tapi alhamdulillaah dapet dosen
yang memberikannya fasilitas untuk berkembang. Sampai saat ini masih kerja dan
concern di bidangnya, bahkan sangat mencintai bidangnya, yaitu: electrical
power engineering, khususnya EMC. Pernah megang project di
beberapa perusahaan besar sejak awal tingkat IV: PLN di Pekanbaru, Riau;
CHEVRON oil and gas di Duri, Riau; PT TPPI di Tuban, Jawa Timur; PERTAMINA di
Cililitan, Jakarta; dan TOTAL E&P Indonesie di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sampai saat ini masih diamanahi jadi supervisor suatu project di TOTAL E&P
Indonesie sejak November 2014 sehingga sering bolak balik Bandung-Balikpapan
untuk kerja dan kuliah. Insya Allah 1-2 bulan lagi beres urusan-urusan
akademiknya.
Sedang minder dengan
seluruh kegagalannya dan temen-temennya yang hebat, yang udah banyak karya,
banyak manfaat, dan yang udah melalang buana ke mana-mana (Jepang, Eropa,
Amerika).
"My navy, masa lalu memang tidak pantas untuk dibanggakan.
Sejarah itu kosong tanpa karya masa kini. Namun terkadang kita perlu melihat
sejarah, bahwa kita pernah mampu meraih sesuatu, sehingga kita akan lebih kuat
untuk menghadapi masa depan.
"PEMENANG SEJATI
BUKAN TENTANG SIAPA YANG DULUAN, TAPI TENTANG SIAPA YANG BERTAHAN".
Tentang ujian-ujian itu,
mungkin untuk mencuci dosa kita yang terlalu banyak dan atau mungkin untuk
membuat kita jadi lebih kuat.
Bersama Allah, semua
akan baik-baik saja. Semangat!!!" :-D
With love <3
Awesome :D
BalasHapus:o
BalasHapus