Aku adalah penikmat jalan kelam
Namun aku adalah perindu jalan terang
Aku selalu meminta yang kurindukan
Meski aku berjalan di arah sebaliknya
Dia yang kuminta selalu memberikan semuanya
Meskipun jalanku seringkali berlawanan arah dengannya
Aku adalah anak nakal
Yang tidak konsisten dengan apa yang kuinginkan dan apa yang
kujalani
Namun Dia sangat baik
Kini Dia mendorongku ke jalan yang aku inginkan
Meskipun aku ‘tidak suka’ dengan ‘paksaan’ ini
Jalan ini begitu ‘menyakitkan’
Tapi, aku tahu ini yang terbaik untukku
Dan alasan bahwa Dia sayang sekali denganku
Kata ‘tidak suka’, ‘paksaan’, dan ‘sakit’ itu hanyalah
sebuah kedzholiman
Kedzholiman atas dirku sendiri
Betapa aku tidak ridha mendapatkan yang terbaik untukku
sendiri
Ini sebuah kesalahan besar
Ternyata Dia lebih tahu apa yang aku butuhkan dan apa yang
aku inginkan
Dia lebih mengerti akan diriku
Dia lebih menjagaku
Dan Dia lebih sayang sama aku
Daripada diriku sendiri
Dia Maha Baik
Dia Maha Pemurah
Dia Maha Pengasih
Dia Maha Penyayang
Dialah Allah, Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan kita semua
Wahai penghuni jalan kelam,
Janganlah kau memanggilku lagi untuk menuju ke sana
Jika kamu merindukanku dan ingin memanggilku,
Panggillah aku dari jalan yang terang
Aku ingin terbiasa berada di jalan ini
Dan aku ingin tetap menjadi intan
Yang akan semakin bersinar dengan tempaan-tempaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar