“Maha suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari mereka yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS Yasin (36) :36)
Jodoh, adalah sesuatu yang rumit untuk dibahas karena memang HANYA ALLAH yang MENGETAHUI. Jodoh adalah Rahasia Allah. Aku pernah mendengar, "Jodoh memang di Tangan Tuhan, tapi kalo kita gak mengejarnya, maka akan selamanya di Tangan Tuhan". Mungkin ada benarnya juga, kita harus tetap berikhtiar (berusaha). Dengan apa? Dengan mengejar 'ribuan' wanita kemudian memilihnya beberapa untuk menjadi pacar atau 'pacaran' dengan kedok ta'aruf? Dengan mendekati 'ribuan' wanita kemudian merayunya dengan kata-kata gombal atau kata-kata indah bernuansa islami supaya terkesan 'ikhwan (laki-laki) soleh'? Dengan menyentuh hati 'ribuan' wanita dengan puisi atau lagu?
Hati wanita memang lemah, hm,,,, bukan lemah deng tapi LEMBUT. Mudah sekali wahai para kaum adam untuk kau bisa mendapatkan wanita yang kau mau, untuk menyentuh hatinya dan membuatnya jatuh cinta kepadamu. Sangat mudah sekali jika kau cerdas. ^^ Namun, apakah itu caramu mencari jodoh?
Padahal jodoh tidak akan pernah tertukar. Jodohmu (wanita) tercipta dari tulang rusukmu, dan tulang rusuk itu tidak akan pernah tertukar. Allah telah menuliskan namanya di dalam kitab-NYA (kitab Lauh Mahfudz) dan suatu saat pasti akan mempertemukanya denganmu di waktu yang tepat. “Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauhul Mahfuz)” (QS: An-Naml (27) :75)
Keberkahan pertemuan itu, bergantung pada caramu sendiri. Ada yang bertemu karena 'kecelakaan' dulu akibat zina (naudzubillaah), ada yang bertemu karena pacaran (Allah suka gak ya kira-kira?), dan ada yang bertemu karena melalui proses yang sesuai dengan syariat Islam (apa saja ya? Ah, aku sendiri masih terlalu bodoh dalam hal ini, aku pun masih belajar dan belum terlalu dalam, mungkin bisa kau tanya pada guru agamamu, ustadz, atau ustadzahmu).
Aku pernah mendengar cerita kisah nyata dari saudaranya salah seorang sahabatku:
"Ada salah seorang akhwat (perempuan) aktivis dakwah dan seorang ikhwan (laki-laki) aktivis dakwah yang kuliah di suatu kampus. Mereka sering berkoordinasi di amanah-amanahnya hingga akhirnya menjadi dekat. Bukan hanya dekat secara fisik, ah, mungkin tidak semua orang tau kalau mereka dekat secara fisik, tapi mereka dekat secara hati. Mereka saling bergantung satu sama lain hingga kata temenku ini, "mereka udah kaya pasangan gitu deh". Suatu hari, ikhwan tersebut menjanjikan akan mengkhitbahnya (melamarnya), kalo gak salah di sekitar hari kelulusan mereka. Si akhwat pun merasa senang dan melapor kepada orang tuanya bahwa pada tanggal X seorang ikhwan yang 'disayangi'nya selama ini akan datang untuk mengkhitbahnya. Hingga H-2 yang dinanti sang akhwat, ikhwan tersebut mengabarkan bahwa ia tidak jadi datang ke rumahnya untuk mengkhitbahnya. Ia dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya yang berasal dari daerahnya. Dan kata sahabatku, alasannya kurang syar'i. Orang tuanya bilang kalau ia harus mendapatkan istri yang berasal dari daerah yang sama yi: daerah asalnya karena budayany sama (ikhwan ini berasal dari suatu pulau di luar pulau Jawa) dan orang tuanya bilang kalau beliau tidak suka dengan orang jakarta (kebetulan akhwat ini berasal dari jakarta) *red: eh, kenapa gitu dengan orang jakarta??? T_T Hingga akhirnya ikhwan tersebut menikah dengan gadis pilihan ibunya. Akhwat pun PASTINYA mengalami kesedihan yang mendalam hingga suatu hari datanglah seorang 'laki-laki' yang selama ini menaruh harapan padanya, yang diam-diam ia mengetahui kisah akhwat tersebut. 'Laki-laki' ini, mungkin bukan tipe seperti 'ikhwan' tadi. Tapi kiarena si akhwat sedang terpuruk dalam kesedihan maka akwat tersebut menerimanya. Dan setelah menikah, banyak perubahan yang terjadi pada sang akhwat. Yang dulunya memakai rok, sekarang memakai celana jins. Yang dulunya memakai jilbab lebar, sekarang memakai kerudung seadanya. Yang dulu memakai baju yang menyembunyikan lekukan tubuhnya, sekarang memakai baju ketat. Dan kata sahabatku, anak-anaknya pun tidak dididik dengan didikan Al-qur'an."
(kata sahabatku cerita ini boleh dishare untuk pelajaran tanpa penyebutan nama pelaku)
T_T Miris, sedih, dan jahat kedengarannya! Ini cukup menjadi pelajaran berharga untukku. Memang, untuk apa menunggu sesuatu yang tidak pasti? Padahal yang pasti nanti akan tiba. Namun, menurutku semua itu tetap harus diusahakan bukan hanya dinanti dalam penantian kosong, karena kata Allah:
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan seuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-ra’d(13):11)
Yang bisa kita lakukan saat ini, khususnya sebagai seorang wanita adalah berikhtiar memperbaiki internal, memperbaiki diri, membina diri, dan menjadi sebaik-baiknya diri. Karena kata Allah:
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur:26)
<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3
Cinta, ribuan pepatah membuat ungkapan tentangnya, ribuan pujangga membuat puisi tentangnya, ribuan musisi membuat lagu tentangnya, dan ribuan penyair membuat bait tentangnya.
Tapi menurutku, untuk menceritakan cinta tidak cukup dituliskan dalam satu buku karena semua perasaan ada di sana, SEMUANYA. Sangat sering aku menangis karena cinta, sangat sering aku tersenyum karena cinta, sangat sering aku bahagia karena cinta, sangat sering aku sedih karena cinta. Menurutku cinta adalah karunia dari Allah. "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karuniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya; dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Ali Imran:73).
Aku bersyukur karena Allah masih memberikan cinta untukku karena dengan cinta aku menjadi kuat, dengan cinta aku menjadi bersemangat, dengan cinta aku mempunyai tujuan besar, dengan cinta aku memiliki mimpi, DENGAN CINTA AKU AKAN RAIH DUNIA!
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” (QS. Ali Imron:14)
Allah memberikan Cinta-NYA untukku melalui nikmat2nya yang sangat banyak dan sempurna, melalui orang-orang di sekitarku yang mencintaiku, dan melalui semua yang ada pada diriku.
Menurutku, benar sekali jika ada yang bilang "CINTA itu PENGORBANAN", lihat saja seorang ibu dan ayah yang berjuang untuk anak-anaknya, seorang suami yang berjuang untuk keluarganya, seorang sahabat yang berjuang untuk sahabatnya, dan aku merasakan itu semua. Seorang Rasulullah tercinta, Muhammad saw yang berkorban untuk umat-umatnya, untuk kita, untuk memurnikan al-qur'an dan menyampaikan kabar gembira dari Allah untuk kita, beliau berkorban dengan harta, jiwa, dan raganya untuk kita.Bahkan di nafas terakhirnya, beliau menyebut nama kita karena kekhawatirannya kepada kita, apakah kita akan selamat atau tidak? "ummatiy, ummatiy, ummatiy" T_T
"CINTA itu MEMBERI, BUKAN MENERIMA", seperti orang tua yang tidak pernah menuntut balasan dari setiap apa yang mereka korbankan untuk kita yang sekalipun seluruh intan dan permata di seluruh dunia ini digali maka tidak akan sanggup membayar kasih-sayang dan semua yang telah mereka korbankan untuk kita. Seperti Allah yang tidak pernah meminta bayaran untuk oksigen yang kita gunakan untuk bernapas setiap harinya, untuk aliran darah yang belum berhenti hingga saat ini, untuk jantung yang terus memompa dengan semestinya, untuk indra yang lengkap dan sempurna fungsinya, untuk nikmat sehat yang dapat kita gunakan untuk melakukan banyak hal, untuk nikmatnya kasih sayang orang tua, keluarga, dan semua orang yang menyayangi kita, untuk nikmatnya berukhuwah, nikmat iman, islam dan ihsan yang tidak semua orang memilikinya dan untuk SEMUANYA yang tidak akan pernah terhitung nikmat gratisnya yang diberikan kepada kita sekalipun pohon di seluruh dunia dijadikan pena dan seluruh isi lautan di seluruh dunia dijadikan tinta kemudian ditambahkan lagi sebanyak 7 kali. (kata-kata dalam Al-qur'an).
"CINTA itu MENERIMA APA ADANYA, BUKAN MENUNTUT", seperti orang tua kita yang menerima kita meskipun kita tidak sempurna, meskipun kita tidak secantik bidadari atau tidak setampan pangeran, meski kita tidak secerdas Einstein, meski IP kita tidak selalu 4, meski penghasilan bulanan kita terkadang tidak sempat dirasakannya karena sudah habis untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Dan Allah yang selalu memberikan ampunan kepada kita meski setiap hari kita melakukan segunung dosa. T_T
Yah, cinta yang paling abadi hanyalah CINTA ALLAH karena Allah Yang Memilikinya, Allah Yang Membuatnya, Allah Yang Mendatangkannya, dan Allah pula Yang akan Mengambilnya kembali. Dan semua itu tertulis banyak di dalam Al-qur'an jika kita menyadari dan mau memikirkannya.
Dan aku ingin mendapatkan jodoh seseorang yang aku cintai. (^,^)v
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Rum : 21)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka kasih sayang” (QS Maryam : 96)
Dalam diam dan do'a, dalam penantian yang produktif, dan dalam harapan suci penuh syukur, aku percaya, rencana Allah itu indah. (.^,^.)
wallaahu 'alam bi showab.
amin,
BalasHapusmantab dew